apa kabar dunia.. apakah harimu masih penuh dengan basa-basi cinta...
lagu pertama yang kudengar setelah terbangun dari mimpi indah semalam. Berada di sebuah balkon dan ada seorang pangeran menunggu dibawah. Oooh... indahnya romansa mimpi. Bisa menjadi siapa saja apa saja walaupun didunia nyata... ah entahlah...
Ku buka kedua kelopak mataku yang masih bengkak semalam menangis karena akan ditinggal oleh orang yang mengisi kekosongannya. Belum bisa dibilang sayang sih karena keduanya pun hanya menunggu tak ada yang memulai membicarakan tentang hati, sudahlah sudahlah... Hari baru semangat baru katanya. Ya aku harus semangat dooong seperti biasnya walaupun berat pastinya, tiba-tiba melupakan kejadian semalam saat dia pamit dan akan mengabari saat kembali yang waktunya entah kapan. Aku tersenyum bahagia semalam karena dia pergi untuk masa depannya ya masa depannya bukan masa depan kita. Tapi saat lebih kuresapi perpisahan itu artinya berakhir. Kita belum sempat memulai dan semua sudah berakhir? Oh aku mengalami kedua kalinya Tuhan:"(
Aku beranjak penuh semangat meraih laptop dan mulai menulis setiap kata yang ingin kuutarakan tapi tak sempat, seperti hati ini, tak sempat dan takkan sempat. Hari-hariku yang biasanya terisi olehmu, mengartikan pesan singkatmu, tertawa kecil menatap layar handphone. Sekarang?? Flat. nggak ada tawa kecil itu, tak ada pesan singkat itu, ya semua berbeda.
Kamu berpesan semangat-sabar-ikhlas-bersyukur-senyum-pendengar baik. Pesan yang sangat berarti, sangat amat berarti dan akupun berpesan makan sholat yang bener. Nggakmau kan kalo one pack-nya nanti jadi sixpack... gendutnya hilang dan nggak seru entah itu yang kutakutkan. Renggang dan semua bubar lupa akan masa itu dan tak tau kemungkinan terburuknya, lupa janji.
Kerinduan yang melekat saat ini, kubuka album kenangan kita dan tanpa disadari airmata itu jatuh. Ku ingat betul-betul semua kenangan kita bersama, karena kenangan indah seharusnya membuat kita tersenyum bukan menangis. Aaah tapi itu tak bekerja saat ini. Terus mengalir tetes demi tetes hingga aku tak kuasa benar-benar tak kuasa. Aku takut akan kekhawatiranku yang mendalam takut amat sangat takut. Tapi aku percaya, kamu takkan ingkar takkan lupa dan akan selalu...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar