kapan terakhir kali kita di puji oleh orang tua ? Mungkin kita sudah lupa kapan terakhir kita dipujinya. Hal itu terjadi seiring dengan semakin dewasanya kita. Semakin dewasa semakin tidak pernah di puji -___-.
Tapi hal ini salah !! Seseorang (khususnya remaja) sangatlah memerlukan pujian dari orang lain agar kita lebih bersemangat dalam menjalani segala sesuatu. Pujian dari orang lain menunjukkan adanya perhatian dari orang lain apalagi dari orang tua kita sendiri, hal itu sangatlah membanggakan.
Lihatlah di sekeliling kita, kurangnya pujian dari orang tua sedangkan yang sering memuji kita adalah temen-teman di sekitar kita, maka hal itulah yang membuat kita sulit percaya dengan orang tua kita sendiri. Bukan hanya karena pujian tetapi juga karena orang tua hanya melihat sisi negatif kita. Misalnya, mereka hanya ingin kita pintar di akademik sedangkan kita pintar di nonakademik. Dan orang tua selalu menyebut kita bodoh, pembuat onar, pembangkang, dsb padahal kita telah melakukan yang terbaik untuk mereka.
Bagaimana perasaanmu ?
Kurangnya pujian dari orang tua juga disebabkan karena orang tua selalu menganggap zamannya dulu dan sekarang itu sama. Itulah orang tua yang kuno.
Mungkin kita bisa mengambil sesuatu yang dapat diterapkan pada zaman sekarang ini. Tapi tidak semuanya sama kan ?
Mereka selalu menyebut kalau mereka dulu mendapat nilai sembilan paling jelek dan mereka selalu membandingkan dengan nilai kita sekarang. Kalau dipikir lagi kita lihat KKMnya beda, materinya pun sekarang sudah berkembang jauuuh dari yang dulu.
Memang tak bisa disalahkan seutuhnya kepada orang tua. Hal ini juga terkadang karena sikap kita yang kelewatan.
Yang kita (remaja) butuhkan hanya perhatian dan cara melihat kita dari sisi yang positif juga bukan hanya yang jelek-jelek saja yang di ingat :)
Selasa, 27 Maret 2012
Minggu, 18 Maret 2012
menilai orang
Mengapa setiap orang melihat seseorang hanya dari fisik dan apa yang dikatakan oleh orang lain tenytangnya ? Tidak bisakah menilai orang setelah dekat dengannya ? Mungkin memang benar, kata-kata orang lain benar tapi setiap orang memiliki alasan tersendiri kenapa bisaa melakukan hal tersebut. Sama halnya dengan perampok, mengapa ia merampok ? Pasti hanya satu jawabannya, ia terdesak masalah ekonomi sedangkan dia tulang punggung keluarganya. Kenapa orang lain tak bisa menilai orang lebih kearah sisi positifnya ? Misal perampok tadi, ia sudah memiliki tanggungjawab terhadap keluarganya namun caranya saja yang salah.
Hal yang serupa terjadi padaku, bukan merampok tentunya. Aku memilih seorang lelaki yang aku suka, tetapi ada seseorang yang bilang padaku kalau lelaki pilihanku sudah rusak. Aku kehabisan kata-kata didepan orang tadi, tak bisa berkata apapun. Aku hanya bertanya dalam hati, "Yang kenal kan aku, kenapa dia sok tahu begitu.". Mungkin ada benarnya, dari segi sikap kelingkungan dia memang buruk. Tapi, coba lihat dia dari segi memperlakukan seorang wanita. Dia begitu menghormati wanita, begitu menghargai perasaan seorang wanita. Tak seperti orang katakan, terkadang orang yang memiliki sikap ke lingkungan sekitar baik sedangkan dia lebih buas dari buaya, lebih liar dari harimau, atau bahkan lebih garang dari bajak laut. Tapi orang yang seperti itu tak selalu menghargai kehadiran wanita, mengabaikan perasaan wanita, yang ada hanya egoisme dirinya sendiri.
Egoisme mungkin ada dalam setiap diri manusia, tapi egois itu harus terkontrol dengan management yang jelas. Ada kalanya, kita boleh egois bahkan harus egois tapi ada kalanya juga kita harus memperhatikan perasaan orang lain. Hal itu yang kurang disadari oleh orang yang memiliki sikap bail ke lingkungannya. Bisa dibilang orang itu "Diam-Diam Menghanyutkan". Dari kacamata penelusuranku perbandingan orang seperti "itu" dengan orang yang menghargai wanita ada 5:1. Banyak orang yang egois, karena da seseorang bilang entah siapa "Orang yang egoislah yang menang didunia ini".
Anggapan yang konyol itupun membuat aku penasaran apa makna pernyataan itu. Mungkin benar pernyataan itu jika yang bicara adalah orang kaya tujuh turunan yang tidak habis-habis harganya dimakan usia. Tapi pernyataan itu salah jika yang bicara adalah orang biasa atau orang pas-pasanlah. Tapi mungkin benar untuk orang pas-pasan yang mau bekerja keras dan sportif dalam suatu hal.
Mungkin kesimpulan yang dapat diambil "jangan menilai orang sembarangan jika kamu tidak dekat atau bahkan tidak mengenalnya"
See you next entry :D
gomawo :)))
Hal yang serupa terjadi padaku, bukan merampok tentunya. Aku memilih seorang lelaki yang aku suka, tetapi ada seseorang yang bilang padaku kalau lelaki pilihanku sudah rusak. Aku kehabisan kata-kata didepan orang tadi, tak bisa berkata apapun. Aku hanya bertanya dalam hati, "Yang kenal kan aku, kenapa dia sok tahu begitu.". Mungkin ada benarnya, dari segi sikap kelingkungan dia memang buruk. Tapi, coba lihat dia dari segi memperlakukan seorang wanita. Dia begitu menghormati wanita, begitu menghargai perasaan seorang wanita. Tak seperti orang katakan, terkadang orang yang memiliki sikap ke lingkungan sekitar baik sedangkan dia lebih buas dari buaya, lebih liar dari harimau, atau bahkan lebih garang dari bajak laut. Tapi orang yang seperti itu tak selalu menghargai kehadiran wanita, mengabaikan perasaan wanita, yang ada hanya egoisme dirinya sendiri.
Egoisme mungkin ada dalam setiap diri manusia, tapi egois itu harus terkontrol dengan management yang jelas. Ada kalanya, kita boleh egois bahkan harus egois tapi ada kalanya juga kita harus memperhatikan perasaan orang lain. Hal itu yang kurang disadari oleh orang yang memiliki sikap bail ke lingkungannya. Bisa dibilang orang itu "Diam-Diam Menghanyutkan". Dari kacamata penelusuranku perbandingan orang seperti "itu" dengan orang yang menghargai wanita ada 5:1. Banyak orang yang egois, karena da seseorang bilang entah siapa "Orang yang egoislah yang menang didunia ini".
Anggapan yang konyol itupun membuat aku penasaran apa makna pernyataan itu. Mungkin benar pernyataan itu jika yang bicara adalah orang kaya tujuh turunan yang tidak habis-habis harganya dimakan usia. Tapi pernyataan itu salah jika yang bicara adalah orang biasa atau orang pas-pasanlah. Tapi mungkin benar untuk orang pas-pasan yang mau bekerja keras dan sportif dalam suatu hal.
Mungkin kesimpulan yang dapat diambil "jangan menilai orang sembarangan jika kamu tidak dekat atau bahkan tidak mengenalnya"
See you next entry :D
gomawo :)))
Selasa, 13 Maret 2012
Kita Kita
Inilah anak SMA, sukanya kalo masuk sekolah pengen libur terus kalo libur pengennya masuk -__- #membingungkan.
Saat ini, sedang berlangsung libur Ujian Sekolah yang lamanyaaa bukan main. Kadang bingung mau ngelakuin apa tapi kadang justru sibuk banget sampek harus mengkorbankan hal yang lain. -__-
Aku pun merasakan hal demikian, saat aku udah punya planing pas liburan ada ajaa yang sukanya mbuat acara dadakan, kan aku jadi nggak bisa ikuut. terus kalok nggak ikut di omongin oraang haaah -___- bikin bm banget. aku nggak nyalahin sih cuma paling nggak ngasih kabar seminggu sebelumnya ngak dadakan kayak gini ;o.
anak SMA memang sering dilibatkan dalam hal yang sulit antara temen, keluarga, dan hal-hal yang lain. dan disinilah anak-anak SMA dituntut dewasa dengan memilih diantaranya. Seorang anak SMA (seperti aku) akan memilih keluarga jika ada sesuatu yang memang tak bisa ada yang menggantikan. kita akan memilih hal yang lain jika teman yang mengajak tidak benar benar dekat dengan kita. dan pilihan yang utama pasti hang out bareng temen apalagi temen dekeet
kayak ininih contohnya :D


IU (Lee Ji Eun) dari Korea Selatan
Jang Wooyoung dari Korea Selatan
Udah daripada ngelantur sampek mana-mana, mending sampai disini dulu artikelnyaa
See you next entry~~~ :)))
Saat ini, sedang berlangsung libur Ujian Sekolah yang lamanyaaa bukan main. Kadang bingung mau ngelakuin apa tapi kadang justru sibuk banget sampek harus mengkorbankan hal yang lain. -__-
Aku pun merasakan hal demikian, saat aku udah punya planing pas liburan ada ajaa yang sukanya mbuat acara dadakan, kan aku jadi nggak bisa ikuut. terus kalok nggak ikut di omongin oraang haaah -___- bikin bm banget. aku nggak nyalahin sih cuma paling nggak ngasih kabar seminggu sebelumnya ngak dadakan kayak gini ;o.
anak SMA memang sering dilibatkan dalam hal yang sulit antara temen, keluarga, dan hal-hal yang lain. dan disinilah anak-anak SMA dituntut dewasa dengan memilih diantaranya. Seorang anak SMA (seperti aku) akan memilih keluarga jika ada sesuatu yang memang tak bisa ada yang menggantikan. kita akan memilih hal yang lain jika teman yang mengajak tidak benar benar dekat dengan kita. dan pilihan yang utama pasti hang out bareng temen apalagi temen dekeet
kayak ininih contohnya :D

Apa yang dilakukan oleh kita ini dapat dijadikan sebuah karya ilmiah yang tidak ada habisnya. dimulai dari kenapa anak SMA lebih dekat dan percaya kepada teman daripada keluarga. lebih dalam lagi jika ditelusuri kenapa anak SMA lebih gampang klop dan gampang berinteraksi sehingga dapat menjadi teman yang baik.
Hal ini membuatku muak :O
Terlepas dari rasa percaya kepada teman, satu hal yyang dapat menjadi faktor pertemanan adalah memiliki idola yang sama. saat-saat SMA pastilah memiliki idola terutama dari luar negeri. kenapa mengidolakan dari manca ? jawabannya simple, karena menurut mereka idola dari luar itu lebih cakep, manit, imut , ect dan karena saat SMA mereka udah mengglobal :D
contoh artis luar idola anak SMA

IU (Lee Ji Eun) dari Korea Selatan
Jang Wooyoung dari Korea Selatan
Udah daripada ngelantur sampek mana-mana, mending sampai disini dulu artikelnyaa
See you next entry~~~ :)))
Langganan:
Komentar (Atom)

